Seseorang
jangan pernah menduga bahwa kebahagiaan itu terdapat pada jabatannya. Ada
banyak sarana untuk meraih kebahagaiaan yang harus diusahakan. Jika tidak, maka
kondisinya akan seperti pemuda bujangan yang terus menjadi budak dari
profesinya sepanjang hidupnya. Ia tidak memiliki perhatian yang lain selain
kepada pekerjaan di warung sayuran kepunyaannya. Setiap hari ia pergi kesana
dan kembali kerumahnya yang lengan pada malam hari hanya untuk tidur sehingga
apabila waktupagi telah menampakkan sinarnya, ia langsung ke pergi ke tokonya
tanpa menghiraukan hal yang lain. Akhirnya pada detik akhir kematiannya,
seorang kerabatnya meletakkan batu nisa di atas kuburannya yang bertuliskan di
bawah namanya, ‘’Dilahirkan sebagai
manusia dan wafat sebagai pedagang.’’
Demikian
yang terjadi, kadang-kafang seseorang itu dilahirkan sebagai manusia, tetapi
mati sebagai arsitek, dokter, pedagang, atau katakan apa saja yang Anda mau
untuk para pemuja jabatan dan profesi ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar