Halaman

Rabu, 24 Oktober 2012

Jadilah orang yang Pintar , Maka anda akan Bahagia

TJH 468*60
Language Line Services
LinkShare_125x125ButtonV2


 Data statistik terbaru di Amerika menunjukkan bahwa 50% orang-orang Amerika tidak pernah memabaca satu bukupun setelah mereka menyelesaikan studi mereka di bangku sekolah atau kuliah. Surat kabar Washington Post pun menyebutkan bahwa jumlah perpustakaan di  Amerika Serikat tahun 1996,tidak pernah bertambah sampai akhir abad ke 20.
Jika kualitas pendidikan seperti ini terjadi di negara maju,seperti Amerika,apa yang bisa kita katakan tentang generasi muda negara-negara Arab yang tidak mau mebaca dan menigkatkan budaya mengoleksi bacaan. Akibatnya jadilah umat iqra ini tidak pernah mau membaca buku kesuali sedikit dan yang mudah saja. Seolah-olah mereka itu adalah manusia kerdil seperti yang di gambarkan oleh seorang pujangga

‘’hidup ini terasa indah
Bagi orang-orang bodoh dan lupa
Atas semua yang terjadi pada mereka
Dan bagi orang-orang selalu
Menipu dan membebani diri
Dengan berbagai macam pristiwa yang terjadi
Maka mencari hal yang mustahil
telah menjadi kertamakan tersendiri
menurut Mutanabbi,kebodohan adalah  manisnya kehidupan. Atas dasar ini,maka logikanya adalah bahwa ilmu pengetahuan dan pendidikan itu merupakan penyebab pahitnya hidup.
Penyair lain mengatakan,

‘’Alangkah indahnya hidup ini
Jika seorang pemuda itu adalah batu
Maka kesulitan apapun tidak pernah bisa menimpanya
Padahal ia sedang berada dalam kegiatan

Manurut penyair ini, keindahan hidup tidak hanya cukup dengan kebodohan,tetapi juga harus didukung oleh hilangnya kesadara,karena batu itu tidak memiliki perasaan sebagaimana ia juga tidak memiliki kehidupan.
Dr. Ahmad Zaky mengatakan,’’Kalaulah kita menggunakan cara pandang seperti diatas dalam masalah kebahagiaan,maka tentu binatang-binatang itu akan lebih bahagia daripada manusia’’.
Orang bodoh itu memilik akal,sedikit bekerja,dan senang melakukan hal-hal yang sepele. Adapun orang pintar,ia memiliki akal,banyak bekerja,dan senang melakukan hal-hal  yang bersifat kompleks. Tubuh itu merasakan kenikmatan hidup ketika ia gerakkan dan bukan didiamkan. Demikian juga dengan akal, ia akan berkembang ketika ia digunakan untuk berfikir.
Jika orang bodoh membaca,ia cukup membaca koran saja. Ia membacanya dengan cepat tanpa melakukan penggalan dan perenungan. Ia juga suka memilih rubik yang mudah,gampang,dan tidak akan menganggu pencernaanya setelah ia selesai makan. Sedangkan orang yang pintar,ia lebih suka membaca buku-buku,menelusuri warisan generasi terdahulu,menyimpan semua dalam akalnya,dan menyemayamkannya dalam kecerdasan akalnya. Apabila ia melihat atau meneliti suatu persoalan,ia akan menggunakan kaca matanya sendiri dan seribu cara pandang yang lain sebagai hasil dari apa yang ia baca.
Sesungguhnya orang yang benar-benar pintar-eka perasaannya,cerdas akalnya,tertata hatiny,dan selalu menggabungkan antara pengetahuan dan hikmah-adalah orang yang paling bahagia didunia. Ia adalah orang yang selalu bahagia,baik ketika ia kenyang maupun ketika ia lapar,saat ia tidak berpakaian ataupun ketika ia memakainya. Ia bahagia karena cahaya akalnya,terang hatinya,dan kecerdasannya.
Sebagian orang yang ditakdirkan untuk meraih kebahagiaan dari buku-buku,lembaran-lembaran,tulisan-tulisan,dan pengalam-pengalamannya. Lihatlah para ulama dan cendikiawan yang tidak pernah mendapatkan hiburan dalam kehidupannya kecuali dengan mengkaji lembaran-lembaran buku dan mengeluarkan kandungan serta merenungi berbagai rahasia alam dan peristiwa yang senantiaa akan menuntunnya kejalan yang lurus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar