Tiang utama
dari teori moneter klasik adalah J.B. say, Irving Fisher dan A. Marshall. J.B
say terkenal karena hukum yang dikemukakannya, bahwa penawaran akan selalu
menciptakan permintaan (supply creates its own demand). Artinya, bahwa suatu
perekonomian tidak akan mengalami underemployment atau apa yang oleh Malthus
dinamakan underconsumption. Pengeluaran total masyarakat akan selalu dapat
mencukupi untuk menunjang produksi pada keadaan kesempatan kerja penuh (full
employment).
Namun
demikian,output yang dapat dihasilkan tergentung daripada tingkat teknologi dan
makin tinggi jumlah dan kualitas tenaga kerja tingkat output potensial yang
dapat dihasilkan juga makin besar. Artinya, tingkat full employment ouput dapat
menjadi lebih besar. Keadaan yang selalu full pada employment ini dapat tercapai
melalui bekerjanya mekanisme pasar, yang oleh Adam Smith disebut “invisible
hand’’.